Minggu, 24 Juni 2007

Perpisahan

Apa yang istimewa dari sebuah perpisahan? Bukankah sudah menjadi sunnatullah bahwa ketika ada pertemuan pastilah ada perpisahan? Bukankah ujung dari sebuah kebersamaan adalah kesendirian? Lalu mengapa perpisahan harus dirayakan?
Perpisahan seringkali mendatangkan duka dan kesedihan. Perpisahan kadang juga menyakitakan. Tapi tahukah kamu hikmah dari perpisahan? Perpisahan meninggalkan kenangan pada kita. Yang terpenting perpisahan menjadikan rasa rindu itu ada. Mana mungkin ada kerinduan jika kita selalu bersama? Rindu itu ada ketika berjarak. Rindu itu ada jika kebersamaan yang dijalani itu meninggalkan kesan yang indah untuk dikenang. Kerinduan itu ada karena keinginan untuk mengulang masa-masa indah itu. Ehhhh jangan kau berfikir untuk mengulang masa lalumu, karena itu hanya akan merusak bangunan kenangan. Biarlah dia tetap menjadi masa lalu, karena itulah kenangan. Lalu rindu? Yah biarlah kenangan itu menjadi bara yang membakar hati dan kerinduanmu.
Eh, ngomong masalah rindu, apakah kamu merindukan Tuhan? Jika benar merindukan Tuhan, itu berarti kamu masih berjarak dengan Tuhan. Aku sering mikir gitu. Padahal Tuhankan dekat sekali dengan kita. Dia bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Kita sering memikirkan Tuhan, kita sering berbicara tentang Tuhan, kita sering berdiskusi tentang Tuhan, bernyanyi tentang Tuhan, bahkan kadang menjadi Tuan, tapi kita jarang merasakan kehadiran Tuhan sebenarnya. Kita sering manafikan kehadiran Tuhan, dalam hal yang sepele sampai pada saat kita shalat pun kita jarang merasakan kehadiran Tuhan. Atau memang kita tidak pernah menghadirkannya? Kita sering berbicara "kebetulan", "kebetulan saya jadi …", "kebetulan saying sedang ini", "kebetulan saya tinggal di sini", dan lebih banyak lagi kata "kebetulan" kita gunakan. Padahal dengan peristiwa "kebetulan" itulah sebenarnya Tuhan menghadirkan dirinya.
Kembali kepada perpisahan, aku teringat puisi Gie. Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa // suatu ketika yang telah lama kita ketahui // ………… // aku masih di sini kasishku // bersama kehidupan yang mengaharu biru.

Marakom, 12052007

Tidak ada komentar: